Pages

Senin, 21 Juli 2014

Ras Kucing Birman

Nah Sekarang kita akan belajar menganai Ras Kucing Birman he.. he.. he..

Dimulai Dari Ciri Khas  Kucing Birman
Kucing ras Birman adalah kucing berukuran sedang dengan berat badan kucing jantan 4-6 Kg. yang betina biasanya sedikit lebih kecil dibandingkan jantan. Birman hanya mempunyai warna mata biru.
Pola warna ras ini menyerupai ras Siam yang dikenal dengan istilah "Colour point" (warna gelap pada telinga, wajah, ekor dan keempat kaki) kecuali keempat telapak kaki dan cakar (paw) yang berwarna putih.  Badan tegap dengan panjang sedang, ditopang kaki yang kuat.  Kepala lebar dan bulat, pada hidung ada sedikit lekukan, sedangkan mata hampir bulat dan berwarna biru.  Telinga berukuran sedang dengan ujung melengkung.
Bulu leher dan ekor tumbuh sempurna, tebal dan halus.  Warna bulu badan lebih pucat dibandingkan warna point pada kedua telinga, muka, kaki dan ekor.  Yang membenadan dengan Ras Siam dan himalaya adalah warna putih pada keempat jari-jari kakinya.  Warna putih ini sebaiknya simetris, tidak melebihi batas pergelangan kaki.
Birman mempunyai temperamen yang menyenangkan. Mereka relatif cerdas dan keterikatan pada pemiliknya sangat erat. Ras ini juga senang berada disekitar manusia. Kadang-kadang kucing ini juga terlihat sering menyesuaikan jadwalnya dengan pemiliknya. Kucing ini sering menunggu pemiliknya pulang ke rumah, "Just to say Hello as soon as you get home". (drh. Neno WS)




Sejarah Dari Ras Kucing Birman
Berabad-abad lalu orang-orang Khmer di Birma membuat kuil Lao-Tsun sebagai tempat memuja dewi dengan mata biru safir yang bernama Tsun-Kyan-Kse. Seorang pendeta bernama Mun-ha sering berlutut  untuk bermeditasi di depan patung emas dewi tersebut bersama seekor kucing putih bernama Sinh. Pada suatu ketika perampok menyerang kuil tersebut dan akibatnya Mun-Ha terbunuh.
Setelah Mun-Ha meninggal terbunuh, Sinh meletakan kakinya di atas tubuh tuannya dan menghadap patung dewi Tsun-Kyan-Kse. Kemudian bulu putihnya berubah warna menjadi keemasan dan mata kuningnya berubah menjadi biru seperti mata dewi Tsun-Kyan-Kse. Warna   keempat kakinya berubah menjadi coklat tanah. Tetapi cakar yang diletakkan di atas tubuh tuannya tetap berwarna putih yang melambangkan kesucian.
Keesokan harinya, ratusan kucing yang hidup di kuil tersebut juga mempunyai warna yang sama dengan Sinh. Sinh tidak pernah meninggalkan altar pemujaan hingga saat kematiannya tujuh hari kemudian. Kemudian arwah Sinh membawa arwah tuannya menuju surga. Sejak saat itu bila ada seekor kucing kuil mati, dipercaya ada arwah seorang pendeta yang menemani arwah kucing tersebut di perjalanan alam akhirat. Pada titik ini legenda berakhir dan sejarah bermula.
Pada tahun 1919, dua orang berkebangsaan Perancis Auguste Pavie dan Gordon Russel, datang ke kuil untuk membantu para pendeta di kuil. Sebagai tanda terima kasih, para pendeta mengirimkan sepasang kucing birman. Sayangnya kucing jantan mati di perjalanan, tetapi kucing betina ternyata sedang bunting.
Ras birman awal, pada sekitar tahun 1925, berasal dari sepasang kucing bernama Orloff dan Xenia de Kaabaa. Ras ini mengalami kemunduran akibat resesi dan perang dunia ke dua. Hanya  satu pasang kucing yang berhasil selamat melewati masa-masa sulit tersebut.
Ras Birman mulai diakui di Ingris pada tahun 1966. Baru  pada tahun berikutnya Amerika mengakui ras ini, ketika CFA (Cat Fanciers Association) mengakui standarisasi ras tersebut.
Baca Selengkapnya...

Senin, 14 Juli 2014

Ras Kucing Tonkinese

Setelah Kemarin saya memposting ulasan tentang Ras Kucing Burmese , sekarang saya akan membagi ulasan mengenai Ras Kucing Tonkinese .

Sejarah Kucing Tonkinese

Catatan yang ada mengindikasikan kucing siam berwarna coklat pada tahun 1800-an sebenarnya adalah kucing tonkinese. Tetapi tonkinese pertama yang tercatat bernama Wong Mau, kucing yang dibawa dari Birma ke Amerika ada tahun 1930-an.
Pada tahun 1950-an, seorang pemilik kucing di New York yang bernama Milan Greer,  mulai mengembangbiakan kucing yang dia sebut "Golden Siamese". Golden siamese ini dihasilkan dari perkawinan kucing Siam dengan Burmese. Pada awalnya, program pengembangbiakan ini bertujuan menghasilkan kucing dengan warna Mahoni dan warna point yang gelap.
Greer menghasilkan kucing-kucing  dengan "genetik murni"  ini selama 5 generasi. Kucing-kucing miliknya sangat populer sekitar tahun 1950-1960. Greer menghasilkan kucing coklat dengan warna point  coklat tua atau seal. Setelah 5 generasi tersebut, greer kehilangan minatnya untuk meneruskan perkembangbiakan kucing-kucingnya.
Secara kebetulan, sekitar awal 1960, seorang penggemar kucing di Kanada, bernama Margaret Conroy, memutuskan untuk menyilangkan siam warna sealpoint dengan burmese berwarna  sable (coklat tua). Pada saat itu kucing siam belum memiliki sifat-sifat genetik yang murni dan stabil.
Dengan bantuan beberapa temannya, Conroy menuliskan beberapa standar ras tersebut dan mengajukannya ke Canadian cat association. Pada tahun 1960 ras tersebut telah diakui di Kanada.
Ras tonkinese mendapatkan status untuk kontes dari Canadian Cat Association pada tahun 1971. Baru pada tahun 1979 CFA dan TICA mengakui ras ini untuk diikutkan dalam kontes.
Pada akhir 1960-an Margaret Conroy tidak lagi mengembangbiakkan tonkinese, tetapi kucing-kucing yang dihasilkannya telah menyebar ke Amerika Serikat. Pada tahun 1965, seorang breeder Amerika bernama Jane Barletta mulai mengembangkan tonkinese  ini.


tonkinese
Champagne mink
 platinum
Platinum mink

Karakteristik Tonkinese
Tonkinese adalah kucing dengan bulu pendek, ukuran badan sedang dan berotot. Bentuk  kepala pertengahan antara segitiga dan bulat.  Moncong agak bulat, mata berbentuk seperti kacang almond dengan warna bervariasi tergantung warna buli.
Warna dan pola warna
Ada empat warna tonkinese, yaitu : natural disebut juga seal atau sable (coklat tua), champagne disebut juga chocolate, platinum sering disebut juga lilac atau frost dan warna blue (abu-abu).
Warna-warna tersebut bisa terdapat pada  tiga pola warna, yaitu : solid, point dan mink.
Point,  pola warna seperti pada kucing siam, kontras warna tubuh dengan daerah point (telinga, ekor,kaki) terlihat sangat jelas.
Mink, ciri khas tonkinese. Kontras pertengahan antara siam dan burmese
Solid, pola warna seperti pada burmese, bukan solid sebenarnya.
Pattern
Ketiga anak kucing diatas mempunyai warna natural (seal), tetapi dengan pola yang berbeda. Paling kiri disebut natural point, tengah disebut natural mink dan yang terakhir disebut natural solid. (drh. Neno WS)
 Blue
blue mink
 natural
natural mink
Baca Selengkapnya...

Senin, 07 Juli 2014

Ras Kucing Burmese

Sejarah Ras Kucing Burmese
 
Awal 1930-an, Dr. Joseph Thompson dari San Francisco mengimpor seekor kucing betina berwarna coklat tua dari Birma. Kucing tersebut bernama Wong Mau. Karena pada saat itu tidak ada kucing dengan ras yang sama, Wong mau dikawinkan dengan kucing siam. Sebagian anak-anak Wong mau mempunyai karakteristik kucing siam, ini menunjukkan bahwa Wong mau bukanlah kucing Burmese murni, tetapi Tonkinese. Karena jika wong mau adalah burmese, semua anak-anaknya dengan kucing siam haruslah tonkinese (pola mink). Wong mau dikenal sebagai kucing tonkinese pertama.
Setelah beberapa generasi, mulai dihasilkan anak kucing dengan tiga sifat warna berbeda dan stabil. Kucing-kucing ini didapatkan dengan mengawinkan kucing berwarna mink dengan  mink lagi.
Ras burmese  dikenal di Amerika sejak tahun 1936 dan diakui oleh CFA tahun 1947. Pada saat itu hanya warna sable yang diakui, dan awal 1960-an mulai dihasilkan warna lain. Breeder di Inggris mengimpor Burmese pertama dari US pada tahun 1947 dan mulai diakui keberadaannya disana tahun 1952.

 Burmese Sable
Warna sable
Karakteristik Burmese

Bila dilihat dari depan, bentuk kepala bulat dan melengkung kearah tengkorak. Di UK ras ini dimodifikasi sehingga tidak menyerupai Siamese dengan jarak kedua telinganya yang cukup jauh. Jika diperhatikan bentuk beberapa kepala Burmese bervariasi, ukuran telinga sedang, melebar pada bagian bawah dan ujungnya lancip. Mata bulat lebar dengan garis mata bagian atas mencirikan khas oriental. Warna mata kuning keemasan dengan bayangan kuning kehijauan, warna mata emas lebih disukai.
Badan berukuran sedang tetapi berat. Garis pungung rata, dada melengkung dan memperlihatkan perototan yang cukup baik. Kaki proposional dengan ukuran badan, ekor lurus dan panjangnya sedang, bagian pangkal tidak terlalu besar.
Bulu pendek, halus dan mengkilap dengan tekstur seperti satin. Untuk kepentingan kontes, GCCF menerima semua warna bulu, sedangkan CFA hanya mengakui 4 warna yaitu : sable (brown), champagne (chocolate), blue dan platinum (lilac). (drh. Neno WS)
 Burmese Platinum
Warna Platinum
Burmese Champagne
Warna Champagne
Baca Selengkapnya...

Minggu, 06 Juli 2014

Persiapan Adopsi Kucing Baru

Nah setelah sekian lama aku menunggu , ehh . tidak update blog di karenakan juga sudah tidak memiliki kucing perliharaan lagi , tapi sekarang saya akan mulai update lagi blog ini kan berbagi ilmu itu perbuatan yang bagus he.. he.. he.. 


Pada postingan kali ini saya ingin berbagi tentan persiapan-persiapan apa saja yang harus dilakukan ketika akan mengadopsi kucing baru . Ketika akan mengadopsi kucing baru sudah semestinya kita harus mempersiapkan perlalatan yang di perluhkan untuk keperluhan sehari-hari kucing tersebut. Carilah peralatan yang kokoh,kuat dan telah memenuhi standar sesuai fungsinya. 



Tempat Makan dan Minum
Kita akan  memerluhkan satu tempat makan dan satu tempat minum (pet bowl) untuk setiap kucing . Bisa juga ditambah 1 tempat lagi jika menginginkan untuk menambahkan makanan basah (wet food/raw food)

Tempat makan dan minum terbaik idealnya terbuat dari porselen tebal, Pyrex yang terbaik tapi sulit didapat dan mahal. Melamin dan plastik adalah bahan yang paling banyak digunakan karena mudah didapat dan murah. Plastik cenderung menarik bakteri yang dapat menyebabkan jerawat pada dagu kucing (chin acne). Beberapa kucing kurang menyukai pantulan dan warna mangkuk logam. Meskipun baja anti karat (stainless steel) aman, kucing  mungkin kurang menyukainya.


 





Idealnya tidak menggunakan dua mangkuk yang menempel jadi satu (double bowl). Karena beberapa kucing senang sekali menggunakan tangannya untuk memainkan dengan air minum, tumpahan air bisa membasahi makanan dan membuatnya cepat busuk. Kadang-kadang ketika memindahkan kandang atau mangkuk, air yang terdapat mangkuk bisa membasahi makanan yang ada di mangkuk sebelahnya. Dibandingkan mangkuk dobel, mangkuk singel juga lebih mudah dibersihkan.  Selain itu, sebagian besar kucing sangat menyukai tempat air yang berjarak (sekitar 20 cm) dari tempat makanan.
Setiap kucing harus mempunyai mangkuk makanan dan minuman sendiri. Jangan mengharapkan mereka untuk berbagi tempat makan dan minum secara damai. Tempat makan dan minum bisa diberi alas batas baki datar atau alas lain yang mudah dicuci, supaya makanan atau minuman yang tumpah bisa mudah dibersihkan
Litter Box dan alat pembantunya
Lupakan  pinggiran kotak pasi yang mewah dan sejenisnya. Sebuah kotak pasir sederhana dengan ukuran cukup (sekitar 30x35 cm) dan pinggiran cukup tinggi, bisa digunakan. Anak kucing (kitten) mungkin memerlukan pinggiran yang rendah.
Sekop pasir digunakan untuk mengambil/membersihkan pasir dari feces kucing atau memisahkan pasir yang sudah kotor.
Gunakan sikat kaku bertangkai panjang untuk membersihkan kotak  pasir dan  sekop pasir. Sikat ini biasanya digunakan untuk membersihkan toilet/kamar mandi. Jangan gunakan sikat yang sama untuk membersihkan toilet dan membersihkan peralatan kucing, karena beresiko menularkan penyakit yang bersumber dari kotoran.
Kandang Carrier
Meskipun  Anda tidak berencana bepergian dengan kucing Anda, kandang carrier wajib dimiliki. Carrier akan berguna bila ingin membawa kucing ke dokter hewan atau memandikan kucing di petshop. Jika Anda memiliki banyak kucing, pertimbangkan untuk membeli beberapa carrier.
Berbagai macam carrier tersedia di petshop dengan harga beragam. Masing-masing dengan kelebihan dan kekurangan tersendiri. Di Indonesia, keranjang belanja yang terbuat dari  cukup populer karena harganya relatif  murah. Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih carrier:
  • Ukuran. Tidak terlalu sempit, cukup untuk kucing duduk atau tidur dengan posisi nyaman
  • Kuat Mudah dibersihkan.
  • Mudah dibuka dan ditutup (dikunci) oleh pemilik kucing. Pengunci pada keranjang kucing kadang kurang bagus, berakibat kucing bisa keluar dengan mudah.
  • Alas. Beberapa carrier Impor mempunyai alas tambahan berupa saringan/jeruji terbuat dari plastik. Ini sangat berguna bila kucing kencing di dalam kandang, air kencing berada di bawah alas carrier dan tidak membasahi bulu kucing
  • Harga. Harga biasanya sesuai dengan kualitas & fasilitas. Carilah yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda.
Keranjang Belanja Plastik
Carrier impor
 





Baca Selengkapnya...

Selasa, 25 September 2012

Fading Kitten Syndrome



Fading Kitten Syndrome adalah suatu kejadian matinya anak kucing  dari beberapa hari hingga 7 hari setelah, lahir akibat adanya perbedaan golongan darah dengan induknya.
Tipe A lebih dominan dari B
Pada kucing, golongan darah A bersifat lebih dominan dari golongan darah B. Oleh karena itu bila kucing jantan dan betina mempunyai golongan darah yang berbeda ( A dan B atau AB), kemungkina besar anak kucing yang lahir mempunyai golongan darah A.
Seorang Breeder sebaiknya hanya memelihara kucing dengan golongan darah A. Kucing betina bergolongan darah B hanya bisa dikawinkan dengan pejantan yang bergolongan darah B juga. Berikut ini alasannya
Kucing Jantan (A) X Kucing Betina (A) --> aman
Perkawinan kucing jantan dengan Golongan darah A dengan betina golongan darah A, akan menghasilkan anak kucing dengan golongan darah yang sama. Hal ini tidak berbahaya, anak kucing dapat selamat dan hidup dengan normal.
Kucing Jantan (B) X Kucing Betina (A) --> aman
Perkawinan kucing jantan dengan Golongan darah B dengan betina golongan darah A, akan menghasilkan anak kucing dengan golongan darah A (karena A lebih dominan dari B). Hal ini tidak berbahaya, anak kucing dapat selamat dan hidup dengan normal.
Kucing Jantan (B) X KBetina (B) --> aman
Perkawinan kucing jantan dengan Golongan darah B dengan betina golongan darah B, akan menghasilkan anak kucing dengan golongan darah B. Hal ini tidak berbahaya, anak kucing dapat selamat dan hidup dengan normal.
Jantan (A) X Betina (B)  --> Fading Kitten Syndrome
Perkawinan kucing jantan dengan Golongan darah A dengan betina golongan darah B, akan menghasilkan anak kucing dengan golongan darah A (karena A lebih dominan dari B). Hal ini  berbahaya, karena golongan darah ibu berbeda dengan golongan darah anak.
Dalam air susu yang dihasilkan oleh induk terdapat antibodi (zat kekebalan tubuh). Dalam susu juga terdapat antibodi terhadap golongan darah yang berbeda.
Jika golongan darah induk B dan anak A, susu dari induk akan menghancurkan sel-sel darah anak kucing karena golongan darahnya berbeda. Susu dari induk  bukannya menjadi energi dan makanan bagi anak, malah menjadi pembunuh bagi anak kucing.
Anak kucing tersebut akan mati dalam beberapa hari setelah disusui induknya.Inilah yang disebut Fading Kitten Syndrome.
Jadi jika kita tidak mengetahui golongan darah kucing kita dan setelah beberapa kali kawin dengan jantan yang sama, anaknya selalu mati dalam beberapa hari setelah melahirkan, ada kemungkinan kucing betina anda memiliki golongan darah B. Cobalah cari pejantan lain, lebih baik lagi mencari pejantan yang memang diketahui bergolongan darah B.
Kucing Dengan Golongan Darah AB
Lalu bagaimana dengan kucing yang bergolongan darah AB ?. Anda tidak perlu takut, reaksi antibodi yang terdapat pada susu tidak terjadi pada kucing dengan golongan darah AB. Bila induk bergolongan darah A atau B dan anak  tipe AB, Fading Kitten Syndrome tidak terjadi. Begitu juga sebaliknya bila induk bergolongan AB dan anak A atau B, anak-anak tersebut dapat hidup normal tidak terganggu oleh susu induknya.
Baca Selengkapnya...

Golongan Darah Pada Kucing



Seperti halnya manusia, kucing pun memiliki beberapa macam golongan darah. Ada tiga macam golongan darah yang terdapat pada kucing, yaitu A, B dan AB. Di Amerika Serikat, 95 % kucing domestik dan campuran mempunyai golongan darah tipe A. Semua kucing ras Siam, Burmese, Tonkinese, American Shorthair dan Oriental Shorthair sejauh ini diketahui mempunyai golongan darah A.
Sekitar 50 % kucing ras berdarah murni termasuk ras Persia, Devon Rex, Sphynx, Abyssinian, Cornish Rex, Exotic Shorthair, Birman dan Somali mempunyai golongan darah B.
Sejauh ini, peralatan/kit untuk  mengetahui jenis golongan darah kucing belum terdapat di Indonesia. Walaupun ada Cattery atau Breeder berpengalaman yang  membeli sendiri peralatan tersebut dari luar negeri untuk kepentingan Cattery-nya.
Golongan darah A pada kucing bersifat lebih dominan dari pada tipe B. Oleh karena itu bila salah satu orang tua kucing mempunyai golongan darah yang berbeda, kemungkinan besar anak-anak kucing mempunyai golongan darah A.
Seperti juga manusia, kucing juga mempunyai zat kekebalan (antibodi) alamiah terhadap golongan darah lain selain miliknya. Perkawinan kucing dengan golongan darah berbeda mempunyai resiko kematian anak kucing akibat tidak adanya antibodi ini.
Perlunya Mengetahui Golongan Darah Kucing Bagi Breeder
Seorang breeder sebaiknya memiliki kucing-kucing dengan Golongan darah A. Perkawinan kucing-kucing dengan golongan darah yang berbeda mempunyai resiko kematian anak kucing beberapa hari setelah lahir. Fenomena ini disebut Fading Kitten Syndrome.
baca lebih lanjut mengenai Fading Kitten Syndrome.

Baca Selengkapnya...

Senin, 24 September 2012

Tips Merawat Bulu Kucing


Tutorial Kucing

Merawat bulu kucing itu susah-susah gampang. Susahnya terutama ketika kucing kita memiliki bulu yang panjang.
Kucing persia, himalaya ataupun anggora memang sangat cantik, anggun dan elegan penampilannya. Hal itulah yang menjadi salah satu alasan mengapa orang tertarik untuk memeliharanya. Bulunya yang panjang, lembut dan mengembang memang menjadikan tampilannya berbeda dari kucing “kampung” yang sering kita jumpai disekitar rumah. Namun kondisi tersebut hanya dapat ditemui pada kucing bulu panjang yang terawat baik. Kucing bulu panjang yang tidak terawat bisa tampak lebih dekil, kusam dan ‘menyeramkan’.

Beberapa hal yang patut diperhatikan dalam perawatan dan pemeliharaan kucing bulu panjang adalah : 
  1. Menyisir bulu setiap hari. Ini bermanfaat untuk meluruhkan bulu-bulu mati sehingga tidak menempel dan nyangkut pada bulu yang masih hidup. Bulu mati yang tidak terbuang akan menyebabkan bulu jadi kusut dan bisa menyebabkan gimbal. Selain itu bulu mati bisa menyebabkan hairball, yaitu gumpalan bulu dalam saluran pencernaan akibat bulu tertelan saat aktivitas self grooming ( menjilat-jilat bulunya). Hairball sangat berbahaya apabila tidak dapat dimuntahkan. Menyisir bulu juga memberi manfaat seperti memijat, sehingga merangsang  / memperlancar peredaran darah.
  2. Menyisir berlawanan arah pertumbuhan bulu. Sisir bulu mulai dari tengkuk kearah depan sedikit-demi sedikit sampai ujung ekor. Lakukan dengan pelan, lembut dan penuh perasaan sehingga kucing menikmati aktivitas ini. Gunakan sisir khusus terbuat dari bahan logam dan gigi sisir yang agak rapat.
  3. Lap muka dan permukaan bulu agar kotoran yang ada terangkat. Lakukan hal ini sebelum disisir. Gunakan lap lembut yang lembab (washlap atau kanebo ).
  4. Mandi dengan shampoo khusus untuk kucing setiap 2 minggu sekali. Lakukan aktivitas ini saat masih pagi dan cuaca cukup cerah  ( kucing dalam kondisi fit ) sehingga kucing tidak kedinginan dan bulu cepat kering. Keringkan dengan baik agar kulit tidak lembab. Kondisi kulit lembab akan merangsang pertumbuhan jamur . Apabila sebelum 2 minggu kucing tampak kotor. Cukup dibersihkan dengan air hangat dan lap tanpa menggunakan shampoo. Aktivitas mandi yang terlalu sering berdampak buruk pada penampilan bulu dan kesehatan kulit jangka panjang, karena akan merusak lapisan lemak pada bulu dan kulit.
Gizi yang baik akan sangat menunjang penampilan dan kesehatan kulit. Berikan cat food yang memberi manfaat tambahan untuk bulu panjang. Atau tambahkan suplemen untuk menunjang penampilan dan pertumbuhan bulu kucing yang lebih baik. (Drh. Amir Mahmud)

Baca Selengkapnya...