Pages

Selasa, 25 September 2012

Fading Kitten Syndrome



Fading Kitten Syndrome adalah suatu kejadian matinya anak kucing  dari beberapa hari hingga 7 hari setelah, lahir akibat adanya perbedaan golongan darah dengan induknya.
Tipe A lebih dominan dari B
Pada kucing, golongan darah A bersifat lebih dominan dari golongan darah B. Oleh karena itu bila kucing jantan dan betina mempunyai golongan darah yang berbeda ( A dan B atau AB), kemungkina besar anak kucing yang lahir mempunyai golongan darah A.
Seorang Breeder sebaiknya hanya memelihara kucing dengan golongan darah A. Kucing betina bergolongan darah B hanya bisa dikawinkan dengan pejantan yang bergolongan darah B juga. Berikut ini alasannya
Kucing Jantan (A) X Kucing Betina (A) --> aman
Perkawinan kucing jantan dengan Golongan darah A dengan betina golongan darah A, akan menghasilkan anak kucing dengan golongan darah yang sama. Hal ini tidak berbahaya, anak kucing dapat selamat dan hidup dengan normal.
Kucing Jantan (B) X Kucing Betina (A) --> aman
Perkawinan kucing jantan dengan Golongan darah B dengan betina golongan darah A, akan menghasilkan anak kucing dengan golongan darah A (karena A lebih dominan dari B). Hal ini tidak berbahaya, anak kucing dapat selamat dan hidup dengan normal.
Kucing Jantan (B) X KBetina (B) --> aman
Perkawinan kucing jantan dengan Golongan darah B dengan betina golongan darah B, akan menghasilkan anak kucing dengan golongan darah B. Hal ini tidak berbahaya, anak kucing dapat selamat dan hidup dengan normal.
Jantan (A) X Betina (B)  --> Fading Kitten Syndrome
Perkawinan kucing jantan dengan Golongan darah A dengan betina golongan darah B, akan menghasilkan anak kucing dengan golongan darah A (karena A lebih dominan dari B). Hal ini  berbahaya, karena golongan darah ibu berbeda dengan golongan darah anak.
Dalam air susu yang dihasilkan oleh induk terdapat antibodi (zat kekebalan tubuh). Dalam susu juga terdapat antibodi terhadap golongan darah yang berbeda.
Jika golongan darah induk B dan anak A, susu dari induk akan menghancurkan sel-sel darah anak kucing karena golongan darahnya berbeda. Susu dari induk  bukannya menjadi energi dan makanan bagi anak, malah menjadi pembunuh bagi anak kucing.
Anak kucing tersebut akan mati dalam beberapa hari setelah disusui induknya.Inilah yang disebut Fading Kitten Syndrome.
Jadi jika kita tidak mengetahui golongan darah kucing kita dan setelah beberapa kali kawin dengan jantan yang sama, anaknya selalu mati dalam beberapa hari setelah melahirkan, ada kemungkinan kucing betina anda memiliki golongan darah B. Cobalah cari pejantan lain, lebih baik lagi mencari pejantan yang memang diketahui bergolongan darah B.
Kucing Dengan Golongan Darah AB
Lalu bagaimana dengan kucing yang bergolongan darah AB ?. Anda tidak perlu takut, reaksi antibodi yang terdapat pada susu tidak terjadi pada kucing dengan golongan darah AB. Bila induk bergolongan darah A atau B dan anak  tipe AB, Fading Kitten Syndrome tidak terjadi. Begitu juga sebaliknya bila induk bergolongan AB dan anak A atau B, anak-anak tersebut dapat hidup normal tidak terganggu oleh susu induknya.
Baca Selengkapnya...

Golongan Darah Pada Kucing



Seperti halnya manusia, kucing pun memiliki beberapa macam golongan darah. Ada tiga macam golongan darah yang terdapat pada kucing, yaitu A, B dan AB. Di Amerika Serikat, 95 % kucing domestik dan campuran mempunyai golongan darah tipe A. Semua kucing ras Siam, Burmese, Tonkinese, American Shorthair dan Oriental Shorthair sejauh ini diketahui mempunyai golongan darah A.
Sekitar 50 % kucing ras berdarah murni termasuk ras Persia, Devon Rex, Sphynx, Abyssinian, Cornish Rex, Exotic Shorthair, Birman dan Somali mempunyai golongan darah B.
Sejauh ini, peralatan/kit untuk  mengetahui jenis golongan darah kucing belum terdapat di Indonesia. Walaupun ada Cattery atau Breeder berpengalaman yang  membeli sendiri peralatan tersebut dari luar negeri untuk kepentingan Cattery-nya.
Golongan darah A pada kucing bersifat lebih dominan dari pada tipe B. Oleh karena itu bila salah satu orang tua kucing mempunyai golongan darah yang berbeda, kemungkinan besar anak-anak kucing mempunyai golongan darah A.
Seperti juga manusia, kucing juga mempunyai zat kekebalan (antibodi) alamiah terhadap golongan darah lain selain miliknya. Perkawinan kucing dengan golongan darah berbeda mempunyai resiko kematian anak kucing akibat tidak adanya antibodi ini.
Perlunya Mengetahui Golongan Darah Kucing Bagi Breeder
Seorang breeder sebaiknya memiliki kucing-kucing dengan Golongan darah A. Perkawinan kucing-kucing dengan golongan darah yang berbeda mempunyai resiko kematian anak kucing beberapa hari setelah lahir. Fenomena ini disebut Fading Kitten Syndrome.
baca lebih lanjut mengenai Fading Kitten Syndrome.

Baca Selengkapnya...

Senin, 24 September 2012

Tips Merawat Bulu Kucing


Tutorial Kucing

Merawat bulu kucing itu susah-susah gampang. Susahnya terutama ketika kucing kita memiliki bulu yang panjang.
Kucing persia, himalaya ataupun anggora memang sangat cantik, anggun dan elegan penampilannya. Hal itulah yang menjadi salah satu alasan mengapa orang tertarik untuk memeliharanya. Bulunya yang panjang, lembut dan mengembang memang menjadikan tampilannya berbeda dari kucing “kampung” yang sering kita jumpai disekitar rumah. Namun kondisi tersebut hanya dapat ditemui pada kucing bulu panjang yang terawat baik. Kucing bulu panjang yang tidak terawat bisa tampak lebih dekil, kusam dan ‘menyeramkan’.

Beberapa hal yang patut diperhatikan dalam perawatan dan pemeliharaan kucing bulu panjang adalah : 
  1. Menyisir bulu setiap hari. Ini bermanfaat untuk meluruhkan bulu-bulu mati sehingga tidak menempel dan nyangkut pada bulu yang masih hidup. Bulu mati yang tidak terbuang akan menyebabkan bulu jadi kusut dan bisa menyebabkan gimbal. Selain itu bulu mati bisa menyebabkan hairball, yaitu gumpalan bulu dalam saluran pencernaan akibat bulu tertelan saat aktivitas self grooming ( menjilat-jilat bulunya). Hairball sangat berbahaya apabila tidak dapat dimuntahkan. Menyisir bulu juga memberi manfaat seperti memijat, sehingga merangsang  / memperlancar peredaran darah.
  2. Menyisir berlawanan arah pertumbuhan bulu. Sisir bulu mulai dari tengkuk kearah depan sedikit-demi sedikit sampai ujung ekor. Lakukan dengan pelan, lembut dan penuh perasaan sehingga kucing menikmati aktivitas ini. Gunakan sisir khusus terbuat dari bahan logam dan gigi sisir yang agak rapat.
  3. Lap muka dan permukaan bulu agar kotoran yang ada terangkat. Lakukan hal ini sebelum disisir. Gunakan lap lembut yang lembab (washlap atau kanebo ).
  4. Mandi dengan shampoo khusus untuk kucing setiap 2 minggu sekali. Lakukan aktivitas ini saat masih pagi dan cuaca cukup cerah  ( kucing dalam kondisi fit ) sehingga kucing tidak kedinginan dan bulu cepat kering. Keringkan dengan baik agar kulit tidak lembab. Kondisi kulit lembab akan merangsang pertumbuhan jamur . Apabila sebelum 2 minggu kucing tampak kotor. Cukup dibersihkan dengan air hangat dan lap tanpa menggunakan shampoo. Aktivitas mandi yang terlalu sering berdampak buruk pada penampilan bulu dan kesehatan kulit jangka panjang, karena akan merusak lapisan lemak pada bulu dan kulit.
Gizi yang baik akan sangat menunjang penampilan dan kesehatan kulit. Berikan cat food yang memberi manfaat tambahan untuk bulu panjang. Atau tambahkan suplemen untuk menunjang penampilan dan pertumbuhan bulu kucing yang lebih baik. (Drh. Amir Mahmud)

Baca Selengkapnya...